Bagaimana cara mengatasi fraud dalam
laporan keuangan ?
Sebelum itu, dibawah ini merupakan definisi
fraud secara lengkap :
Secara
harafiah fraud didefenisikan sebagai kecurangan, namun pengertian ini
telah dikembangkan lebih lanjut sehingga mempunyai cakupan yang luas. Black’s Law Dictionary
Fraud menguraikan pengertian fraud mencakup
segala macam yang dapat dipikirkan manusia, dan yang diupayakan oleh seseorang,
untuk mendapatkan keuntungan dari orang lain dengan saran yang salah atau
pemaksaan kebenaran, dan mencakup semua cara yang tidak terduga, penuh siasat,
licik, tersembunyi, dan setiap cara yang tidak jujur yang menyebabkan orang
lain tertipu. Secara singkat dapat dikatakan bahwa fraud adalah
perbuatan curang (cheating) yang berkaitan dengan sejumlah uang atau properti.
Pada umumnya fraud terjadi karena tiga
hal yang mendasarinya terjadi secara bersama, yaitu:
1. Insentif
atau tekanan untuk melakukan fraud
2. Peluang
untuk melakuakn fraud
3. Sikap
atau rasionalisasi untuk membenarkan tindakan fraud.
Faktor
Pemicu Fraud
Terdapat empat faktor pendorong
seseorang untuk melakukan kecurangan, yang disebut juga dengan teori GONE,
yaitu : Greed (keserakahan), Opportunity (kesempatan),
Need (kebutuhan), Exposure (pengungkapan).
Faktor Greed dan Need merupakan
faktor yang berhubungan dengan individu pelaku kecurangan (disebut juga faktor
individual). Sedangkan faktor Opportunity dan Exposure merupakan faktor yang
berhubungan dengan organisasi sebagai korban perbuatan kecurangan (disebut juga
faktor generik/umum).
Gejala
Adanya Fraud
Fraud (Kecurangan) yang
dilakukan oleh manajemen umumnya lebih sulit ditemukan dibandingkan dengan yang
dilakukan oleh karyawan. Oleh karena itu, perlu diketahui gejala yang
menunjukkan adanya kecurangan tersebut, adapun gejala tersebut adalah:
1. Gejala
kecurangan pada manajemen
o
Ketidakcocokan diantara manajemen puncak
o
Moral dan motivasi karyawan rendah
o
Departemen akuntansi kekurangan staf
o
Tingkat komplain yang tinggi terhadap
organisasi/perusahaan dari pihak konsumen, pemasok, atau badan otoritas
o
Kekurangan kas secara tidak teratur dan tidak
terantisipasi
o
Penjualan/laba menurun sementara itu utang dan
piutang dagang meningkat
o
Perusahaan mengambil kredit sampai batas maksimal
untuk jangka waktu yang lama
o
Terdapat kelebihan persediaan yang signifikan
o
Terdapat peningkatan jumlah ayat jurnal penyesuaian
pada akhir tahun buku
2. Gejala
kecurangan pada karyawan/pegawai
o
Pembuatan ayat jurnal penyesuaian tanpa
otorisasi manajemen dan tanpa perincian/penjelasan pendukung
o
Pengeluaran tanpa dokumen pendukung
o
Pencatatan yang salah/tidak akurat pada buku
jurnal/besar
o
Penghancuran, penghilangan, pengrusakan dokumen
pendukung pembayaran
o
Kekurangan barang yang diterima
o
Kemahalan harga barang yang dibeli
o
Faktur ganda
o
Penggantian mutu barang
Perilaku
Pelaku Fraud
Berikut merupakan beberapa perilaku seseorang
yang harus menjadi perhatian karena dapat merupakan indikasi adanya kecurangan
yang dilakukan orang tersebut, yaitu:
§ Perubahan
perilaku secara signifikan, seperti: easy going, tidak seperti biasanya,
gaya hidup mewah, mobil atau pakaian maha
§ Gaya
hidup di atas rata-rata
§ Sedang
mengalami trauma emosional di rumah atau tempat kerja
§ Penjudi
berat
§ Peminum
berat
§ Sedang
dililit utang
§ Temuan
audit atas kekeliruan (error) atau ketidakberesan (irregularities) dianggap tidak
material ketika ditemukan
§ Bekerja
tenang, bekerja keras, bekerja melampaui jam kerja, sering bekerja sendiri
Bagaimana
cara mengatasi fraud ?
Mengatasi fraud adalah tugas
bersama dari suatu organisasi pemerintahan dan sistem pengawasan internalnya.
Pengenalan akan kecurangan dan dampaknya menjadi hal yang penting untuk
diketahui seluruh staff pegawai hingga manajemen puncak. Demikian juga dengan
kerugian atau kebocoran keuangan negara yang terjadi akibat adanya fraud. Hal
ini dapat berakibat pada alokasi dana yang hilang yang telah dikumpulkan dari
berbagai pendapatan negara terutama pajak yang telah didapatkan dari
masyarakat. Untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dibutuhkan sarana dan
prasarana yang disiapkan oleh pemerintah yang di danai dari pajak. Dan yang
lebih utama meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan menjadi
berkurang, termasuk investasi luar negeri berkurang, sehingga kondisi makro
keuangan pemerintah menjadi terganggu.
Kesadaran untuk
melakukan tindakan anti fraud dapat diawali dengan memberikan pengertian yang
lebih tentang kerugian dan dampak fraud. Dengan kesadaran yang meningkat maka
diupayakan untuk menghilangkan penyebab fraud. Kemudian melakukan tindakan
hukuman dan penghargaan untuk lebih mempercepat peningkatan kesadaran dan
budaya kerja tanpa fraud.
Sebelum terjadi fraud kita juga harus melakukan
upaya pencegahan
Mengapa
harus dilakukan pencegahan?
Keberhasilan kegiatan
memerangi fraud, setelah korupsi terjadi adalah suatu ironi tersendiri
dalam upaya penanggualan fraud karena semakin banyak mendeteksi dan
menyelesaikan kasus berindikasi fraud, bukan merupakan kondisi umum yang
dikehendaki masyarakat, sebab pada dasarnya kejadian fraud bukanlah
kejadian yang dikehendaki masyarakat.
Pencegahan fraud bisa
dianalogikan dengan penyakit, yaitu lebih baik dicegah dari pada diobati. Jika
menunggu terjadinya fraud baru ditangani itu artinya sudah ada
kerugian yang terjadi dan telah dinikmati oleh pihak terntu, bandingkan bila
kita berhasil mencegahnya, tentu kerugian belum semuanya beralih ke
pelaku fraud tersebut. Dan bila fraud sudah terjadi maka
biaya yang dikeluarkan jauh lebih besar untuk memulihkannya daripada melakukan
pencegahan sejak dini.
Untuk melakukan pencegahan,
setidaknya ada tiga upaya yang harus dilakukan yaitu (1) membangun individu
yang didalamnya terdapat trust and openness, mencegah benturan
kepentingan, confidential disclosure agreement dancorporate security
contract. (2) Membangun sistem pendukung kerja yang meliputi sistem yang
terintegrasi, standarisasi kerja, aktifitas control dan sistem rewards and
recognition. (3) membangun sistem monitoring yang didalamnya
terkandung control self sssessment, internal auditor dan eksternal auditor
Source : , akuntansibisnis.wordpress.com
0 komentar:
Posting Komentar