Minggu, 20 April 2014

Mengatasi Fraud Dalam Laporan Keuangan



Bagaimana cara mengatasi fraud dalam laporan keuangan ?

Sebelum itu, dibawah ini merupakan definisi fraud secara lengkap :
Secara harafiah fraud didefenisikan sebagai kecurangan, namun pengertian ini telah dikembangkan lebih lanjut sehingga mempunyai cakupan yang luas. Black’s Law Dictionary Fraud menguraikan pengertian fraud mencakup segala macam yang dapat dipikirkan manusia, dan yang diupayakan oleh seseorang, untuk mendapatkan keuntungan dari orang lain dengan saran yang salah atau pemaksaan kebenaran, dan mencakup semua cara yang tidak terduga, penuh siasat, licik, tersembunyi, dan setiap cara yang tidak jujur yang menyebabkan orang lain tertipu. Secara singkat dapat dikatakan bahwa fraud adalah perbuatan curang (cheating) yang berkaitan dengan sejumlah uang atau properti.

Pada umumnya fraud terjadi karena tiga hal yang mendasarinya terjadi secara bersama, yaitu:
1.      Insentif atau tekanan untuk melakukan fraud
2.      Peluang untuk melakuakn fraud
3.      Sikap atau rasionalisasi untuk membenarkan tindakan fraud.

Faktor Pemicu Fraud
Terdapat empat faktor pendorong seseorang untuk melakukan kecurangan, yang disebut juga dengan teori GONE, yaitu : Greed (keserakahan), Opportunity (kesempatan), Need (kebutuhan), Exposure (pengungkapan).
Faktor Greed dan Need merupakan faktor yang berhubungan dengan individu pelaku kecurangan (disebut juga faktor individual). Sedangkan faktor Opportunity dan Exposure merupakan faktor yang berhubungan dengan organisasi sebagai korban perbuatan kecurangan (disebut juga faktor generik/umum).

Gejala Adanya Fraud
Fraud (Kecurangan) yang dilakukan oleh manajemen umumnya lebih sulit ditemukan dibandingkan dengan yang dilakukan oleh karyawan. Oleh karena itu, perlu diketahui gejala yang menunjukkan adanya kecurangan tersebut, adapun gejala tersebut adalah:
1.      Gejala kecurangan pada manajemen
o   Ketidakcocokan diantara manajemen puncak
o   Moral dan motivasi karyawan rendah
o   Departemen akuntansi kekurangan staf
o   Tingkat komplain yang tinggi terhadap organisasi/perusahaan dari pihak konsumen, pemasok, atau badan otoritas
o   Kekurangan kas secara tidak teratur dan tidak terantisipasi
o   Penjualan/laba menurun sementara itu utang dan piutang dagang meningkat
o   Perusahaan mengambil kredit sampai batas maksimal untuk jangka waktu yang lama
o   Terdapat kelebihan persediaan yang signifikan
o   Terdapat peningkatan jumlah ayat jurnal penyesuaian pada akhir tahun buku

2.      Gejala kecurangan pada karyawan/pegawai
o   Pembuatan ayat jurnal penyesuaian tanpa otorisasi manajemen dan tanpa perincian/penjelasan pendukung
o   Pengeluaran tanpa dokumen pendukung
o   Pencatatan yang salah/tidak akurat pada buku jurnal/besar
o   Penghancuran, penghilangan, pengrusakan dokumen pendukung pembayaran
o   Kekurangan barang yang diterima
o   Kemahalan harga barang yang dibeli
o   Faktur ganda
o   Penggantian mutu barang

Perilaku Pelaku Fraud
Berikut merupakan beberapa perilaku seseorang yang harus menjadi perhatian karena dapat merupakan indikasi adanya kecurangan yang dilakukan orang tersebut, yaitu:
§  Perubahan perilaku secara signifikan, seperti: easy going, tidak seperti biasanya, gaya hidup mewah, mobil atau pakaian maha
§  Gaya hidup di atas rata-rata
§  Sedang mengalami trauma emosional di rumah atau tempat kerja
§  Penjudi berat
§  Peminum berat
§  Sedang dililit utang
§  Temuan audit atas kekeliruan (error) atau ketidakberesan (irregularities) dianggap tidak material ketika ditemukan
§  Bekerja tenang, bekerja keras, bekerja melampaui jam kerja, sering bekerja sendiri

Bagaimana cara mengatasi fraud ?
Mengatasi fraud adalah tugas bersama dari suatu organisasi pemerintahan dan sistem pengawasan internalnya. Pengenalan akan kecurangan dan dampaknya menjadi hal yang penting untuk diketahui seluruh staff pegawai hingga manajemen puncak. Demikian juga dengan kerugian atau kebocoran keuangan negara yang terjadi akibat adanya fraud. Hal ini dapat berakibat pada alokasi dana yang hilang yang telah dikumpulkan dari berbagai pendapatan negara terutama pajak yang telah didapatkan dari masyarakat. Untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dibutuhkan sarana dan prasarana yang disiapkan oleh pemerintah yang di danai dari pajak. Dan yang lebih utama meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan menjadi berkurang, termasuk investasi luar negeri berkurang, sehingga kondisi makro keuangan pemerintah menjadi terganggu.
        Kesadaran untuk melakukan tindakan anti fraud dapat diawali dengan memberikan pengertian yang lebih tentang kerugian dan dampak fraud. Dengan kesadaran yang meningkat maka diupayakan untuk menghilangkan penyebab fraud. Kemudian melakukan tindakan hukuman dan penghargaan untuk lebih mempercepat peningkatan kesadaran dan budaya kerja tanpa fraud.

Sebelum terjadi fraud kita juga harus melakukan upaya pencegahan
Mengapa harus dilakukan pencegahan?
Keberhasilan kegiatan memerangi fraud, setelah korupsi terjadi adalah suatu ironi tersendiri dalam upaya penanggualan fraud karena semakin banyak mendeteksi dan menyelesaikan kasus berindikasi fraud, bukan merupakan kondisi umum yang dikehendaki masyarakat, sebab pada dasarnya kejadian fraud bukanlah kejadian yang dikehendaki masyarakat.
Pencegahan fraud bisa dianalogikan dengan penyakit, yaitu lebih baik dicegah dari pada diobati. Jika menunggu terjadinya fraud baru ditangani itu artinya sudah ada kerugian yang terjadi dan telah dinikmati oleh pihak terntu, bandingkan bila kita berhasil mencegahnya, tentu kerugian belum semuanya beralih ke pelaku fraud tersebut. Dan bila fraud sudah terjadi maka biaya yang dikeluarkan jauh lebih besar untuk memulihkannya daripada melakukan pencegahan sejak dini.
Untuk melakukan pencegahan, setidaknya ada tiga upaya yang harus dilakukan yaitu (1) membangun individu yang didalamnya terdapat trust and openness, mencegah benturan kepentingan, confidential disclosure agreement dancorporate security contract. (2) Membangun sistem pendukung kerja yang meliputi sistem yang terintegrasi, standarisasi kerja, aktifitas control dan sistem rewards and recognition. (3) membangun sistem monitoring yang didalamnya terkandung control self sssessment, internal auditor dan eksternal auditor

0 komentar:

Posting Komentar