Minggu, 20 April 2014

Analisis Rasio Likuiditas, Solvabilitas, dan Rentabilitas



Analisis rasio menggambarkan hubungan antara suatu jumlah dengan jumlah lainnya. Analisis rasio dapat memberikan petunjuk dan gejala serta informasi keuangan lainnya mengenai keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan.

A.   Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban pada saat ditagih.

B.    Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikuidasi, baik kewajiban keuangan jangka pendek maupun kewajiban jangka panjang.

C.   Rasio Rentabilitas
Rasio rentabilitas atau profitabilitas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

Berikut ini contoh perhitungan dari masing-masing rasio :

       Laporan Laba Rugi Perusahaan A
  Per 31 Desember 2010
Penjualan
Rp    4000.000,00
Harga Pokok Barang Terjual
Rp   2.500.000,00
           Laba Kotor
Rp   1.500.000,00
Biaya-biaya Administrasi Penjualan dan Biaya-biaya Umum
Rp      950.000,00
           Laba usaha
Rp      550.000,00
           Bunga (10% Obligasi)
Rp        50.000,00
           Laba Sebelum Pajak
Rp      500.000,00
           Pajak Pendapatan
Rp      250.000,00
           Laba Setelah Pajak
Rp      250.000,00

  Neraca Perusahaan A
Per 31 Desember 2010
Aktiva

Pasiva

Kas
Rp    100.000,00
Hutang Dagang
Rp    100.000,00
Efek
Rp    150.000,00
Hutang Wesel
Rp    100.000,00
Piutang
Rp      50.000,00
Hutang Pajak
Rp      50.000,00
Persediaan
Rp    200.000,00
Hutang Lancar
Rp    250.000,00
Aktiva Lancar
Rp    500.000,00
Long Term Debt.
Rp    500.000,00
Aktiva Tetap
Rp 1.500.000,00
Saham
Rp 1.000.000,00


Laba Ditahan
Rp    250.000,00
Total Aktiva
Rp 2.000.000,00
Total Pasiva
Rp 2.000.000,00



Berdasarkan neraca diatas, akan dihitung rasio sebagai berikut :
1.    Rasio Likuiditas
a.    Current Ratio = (Aktiva Lancar / Hutang Lancar)
Current Ratio = (Rp 500.000 / Rp 250.000)
                                   =  2 atau 200%
Kesimpulan : setiap Rp 1,- hutang lancar dijamin oleh 2 harta lancar atau perbandingannya antara aktiva lancar dengan hutang lancar adalah 2:1.

b.    Quick Ratio = ((Aktiva Lancar – Persediaan) / Hutang Lancar)
Quick Ratio = ((Rp 500.000 - Rp 200.000) / Rp 250.000
                                = Rp 300.000 / Rp 250.000
                                = 1,2 atau 120%
Kesimpulan : Rata-rata tingkat liquidnya / quick ratio adalah 0,5 kali, sedangkan perusahaan A 1,2 maka keadaannya sangat baik, karena perusahaan dapat membayar hutang walaupun sudah dikurangi persediaan.

2.    Rasio Solvabilitas
a.    Total Dept  to Equity Ratio = (Total Hutang / Ekuitas Pemegang Saham) * 100%
Total Dept to Equity Ratio = (Rp 750.000 / Rp 1.250.000) * 100%
                                                       =  60% atau 0,6 x
Kesimpulan : Perusahaan dibiayai oleh hutang 60% untuk tahun 2010.

b.    Total Dept to Asset Ratio = (Total Hutang / Total Aktiva) * 100%
Total Dept to Asset Ratio = (Rp 750.000 / Rp 2.000.000) * 100%
                                                     =  37,5% atau 0,37 x
Kesimpulan : pendanaan perusahaan dibiayai dengan hutang 37,5% untuk tahun 2010 artinya bahwa pendanaan perusahaan disediakan oleh pemegang saham.

3.    Rasio Rentabilitas
a.    Gross Profit Margin = (Laba Kotor / Penjualan Bersih) * 100%
Gross Profit Margin = (Rp 1.500.000 / Rp 4.000.000) * 100%
         = 37,5%
Kesimpulan : Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba kotor dari penjualan bersih adalah sebesar 37,5%.

b.    Net Profit Margin = (Laba Setelah Pajak / Total Aktiva) * 100%
Net Profit Margin = (Rp 250.000 / Rp 2.000.000) * 100%
                                          =  12,5%
Kesimpulan : Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari penjualan bersih adalah sebesar 12,5%.

c.    Operating Profit Margin = (Laba Usaha / Penjualan Bersih) * 100%
Operating Profit Margin = (Rp 550.000 / Rp 4.000.000) * 100%
                                                     =  13,75%
Kesimpulan : Operating Ratio mencerminkan tingkat efisiensi perusahaan, dari hasil perhitungan ratio ini menunjukkan kondisi rendah dan merupakan keadaan yang baik, karena berarti bahwa setiap rupiah penjualan yang terserap dalam biaya juga rendah, dan tersedia untuk laba yang besar.


Source :  PowerPoint dari Bapak Seno Sudarmono Hadi, SE, MM dan pandubudimulya.wordpress.com

0 komentar:

Posting Komentar