A.
Pencatatan
(akuntansi) Terhadap Transaksi Antar Perusahaan Afiliasi
Suatu
perusahaan yang berada dalam suatu sistem perusahaan induk.
Suatu Perusahaan dikatakan sebagai Perusahaan Afiliasi (Affiliated Company) dengan perusahaan lain apabila :
Suatu Perusahaan dikatakan sebagai Perusahaan Afiliasi (Affiliated Company) dengan perusahaan lain apabila :
·
Salah satu atau lebih direktur atau pejabat setingkat
dibawah direktur atau komisaris suatu perusahaan, ternyata juga menjabat
sebagai direktur atau pejabat setingkat dibawah direktur atau komisaris di
perusahaan lain.
·
Salah satu atau lebih direktur atau pejabat setingkat
dibawah direktur atau komisaris suatu perusahaan, ternyata juga mempunyai
hubungan keluarga dengan direktur atau
pejabat setingkat dibawah direktur atau komisaris di perusahaan lain.
·
Salah satu pihak perusahaan dapat memberhentian
direktur atau pejabat setingkat dibawah direktur atau komisaris suatu perusahaan, maka dua atau lebih perusahaan tersebut
dikatakan mempunyai hubungan afiliasi atau sebagai perusahaan afiliasi.
· Salah satu
pihak perusahaan dapat mengendalikan perusahaan lainnya.
B.
Penjabaran
rekening-rekening yang dinyatakan dalam mata
uang asing.
Proses ulangan rekening mata uang
asing anak perusahaan ke dalam mata uang yang setara (biasanya mata uang
pelaporan perusahaan induk), untuk menyiapkan laporan keuangan konsolidasi
dalam mata uang asli dari perusahaan induk.
Penjabaran mata uang asing, dalam arti yang paling sederhana, adalah setiap perhitungan yang melibatkan
mengungkapkan jumlah uang dalam satu mata uang dalam satuan mata uang yang
berbeda. Menentukan berapa banyak Yen Jepang (JPY) $ 100 Dolar AS (USD)
akan membeli adalah contoh dari penjabaran mata uang asing langsung. Dalam
bisnis, bagaimanapun, terjemahan mata uang sering jauh lebih rumit. Ketika
perusahaan melakukan bisnis lintas batas, atau aset pembelian atau pasokan luar
negeri, mereka sering harus terlibat dalam praktik akuntansi khusus penjabaran
mata uang asing. Translations biasanya harus dilakukan dalam beberapa langkah
sesuai dengan pedoman tertentu dan hukum nasional.
Adapun keempat
macam nilai kurs yang mungkin dipakai, seperti dikemukakan tersebut di atas
adalah :
a. Nilai
kurs yang berlaku pada tanggal penyusunan neraca, atau disingkat (N)
b. Nilai
kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi tertentu, misalnya kurs pada
saat (modal) saham dikeluarkan, kurs pada saat aktiva tetap dibeli, kurs
Historis atau disingkat (H).
c. Nilai
kurs yang dipakai untuk mnjabarkan saldo rekening-rkning pada buku-buku
perusahaan induk dari hasil transaksi-transaksi trtentu, misalnya untuk
transfer modal kerja dari perusahaan induk atau untuk rekening-rekening timbal
balik disingkat (T).
d. Nilai
kurs rata-rata yang telah dihitung, misalnya kurs rata-rata per bulan,
rata-rata tertimbang atau disingkat (R).
Adapun penjabaran rekening-rekening
laporan keuangan (yang telah diubah menjadi neraca sisa) dari Lion Souvenir
Corporation pada contoh sebelumnya, sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang
dimaksud dan dengan anggapan-anggapan seperti dibawah ini, adalah sebagai
berikut :
(1)
Kurs rata-rata yang berlaku dalam tahun
1977 (dianggap) S $ 1 = Rp. 160,00
(2)
Kurs yang berlaku pada tanggal 31
Desember 1977 (pada tanggal neraca) (dianggap) S $ 1 = Rp. 162, 50