I.
PERENCANAAN
USAHA BARU
A.
Pengertian
Perencanaan, Unsur-unsur Perencanaan dan Alasan Utama Diperlukan Perencanaan
1.
Pengertian
Perencanaan
Perencanaan
menurut Abe (2001) dalam Ovalhanif (2009) adalah susunan
(rumusan) sistematik mengenai langkah-langkah mengenai langkah
(tindakan-tindakan) yang akan dilakukan di masa depan, dengan didasarkan pada
pertimbangan-pertimbangan yang seksama atas potensi, faktor-faktor eksternal
dan pihak-pihak yang berkepentingan dalam rangka mencapai suatu tujuan
tertentu.
Menurut Tjokroamidjojo (1995) dalam Ovalhanif (2009) mendefinisikan perencanaan sebagai suatu cara bagaimana mencapai tujuan sebaik-baiknya (maksimum output) dengan sumber-sumber yang ada supaya lebih efisien dan efektif. Selanjutnya dikatakan bahwa, perencanaan merupakan penentuan tujuan yang akan dicapai atau yang akan dilakukan, bagaimana, bilamana dan oleh siapa.
Menurut Tjokroamidjojo (1995) dalam Ovalhanif (2009) mendefinisikan perencanaan sebagai suatu cara bagaimana mencapai tujuan sebaik-baiknya (maksimum output) dengan sumber-sumber yang ada supaya lebih efisien dan efektif. Selanjutnya dikatakan bahwa, perencanaan merupakan penentuan tujuan yang akan dicapai atau yang akan dilakukan, bagaimana, bilamana dan oleh siapa.
Menurut Terry (1960) dalam Mardikanto (2010), perencanaan diartikan sebagai suatu proses pemilihan dan menghubung-hubungkan fakta, serta menggunakannya untuk menyusun asumsi-asumsi yang diduga bakal terjadi di masa datang, untuk kemudian merumuskan kegiatan-kegiatan yang diusulkan demi tercapainya tujuan-tujuan yang diharapkan.
Dapat
disimpulkan bahwa Perencanaan adalah suatu proses pengambilan keputusan
yang berdasarkan fakta, mengenai kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan demi
tercapainya tujuan yang diharapkan atau yang dikehendaki.
2.
Unsur-unsur
Perencanaan
Dalam menetapkan suatu rencana harus lah
mengandung unsur-unsur sebagai berikut:
a. Tujuan. Suatu rencana yang
akan dilaksanakan harus mempunyai tujuan yang jelas dan mempunyai batasan akan
tujuan tersebut (fokus). Dalam batasan ini dirinci tentang limit waktu yang
akan dipakai, bagaimana cara pencapaian tujuan tersebut dan lain sebagainya.
b. Politik. Yang dimaksud dengan
politik ini adalah kewenangan, delegasi dan pertanggung jawaban dalam
pelaksanaan sebuah rencana. Sehingga tujuan yang telah direncanakan akan
berhasil.
c. Prosedur. merupakan urutan
tindakan atau kegiatan yang terorganisir dalam rangka pencapaian tujuan
tersebut.
d. Anggaran atau budget
merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam pencapaian tujuan. Anggaran ini
harus dibuat serealistis mungkin, sehingga beban dari pelaksanaan ini tidak
tidak lah begitu berat.
e. Program. merupakan gabungan
dari politik, prosedur dan anggaran serta perlu adanya alternatif tujuan bilamana
tujuan utamanya tidak tercapai sebagaimana yang diharapkan.
3.
Alasan
Utama Diperlukan Perencanaan
Perencanaan sangat dibutuhkan
dan diperlukan karena merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen,
tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan
tak akan dapat berjalan. Rencana dapat berupa rencana informal atau rencana
formal. Rencana informal adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan Fungsi
perencanaan meliputi kegiatan menetapkan apa yang ingin dicapai bagaimana cara
mencapainya, berapa lama waktu yang akan dibutuhkan, berapa orang yang
diperlukan dan berapa banyak biayanya.
Perencanaan berperan besar
dalam menekan resiko terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Dengan
perencanaan, kita dapat memprediksi hal-hal tidak diinginkan yang mungkin akan
terjadi di masa depan dan melakukan tindakan antisipasi semenjak dini.
B.
Beberapa
Manfaat, Tipe dan Klasifikasi Perencanaan
1.
Manfaat
Perencanaan
a. Membantu
manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan.
b. Membuat
tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami.
c. Meminimumkan
pekerjaan yang tidak pasti.
d. Manajer
dapat memahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas.
2.
Tipe
Perencanaan
Dalam suatu organisasi, rencana dirinci melalui
tingkatan-tingkatan
yang membentuk hierarki dan parallel dengan struktur organisasi. Ada dua
tipe utama, yaitu :
yang membentuk hierarki dan parallel dengan struktur organisasi. Ada dua
tipe utama, yaitu :
a. Rencana
Strategik, merupakan rencana yang dirancang untuk memenuhi
tujuan organisasi yang luas, mengimplementasikan misi yang memberikan
alasan khas keberadaan organisasi.
tujuan organisasi yang luas, mengimplementasikan misi yang memberikan
alasan khas keberadaan organisasi.
b. Rencana
Operasional, merupakan penguraian rinci bagaimana rencana
strategik dapat dicapai.
strategik dapat dicapai.
Rencana operasional mempunyai dua tipe, yaitu :
a. Rencana
sekali pakai (single use plane), rencana ini dikembangkan untuk
mencapai tujuan-tujuan tertentu dan tidak digunakan lagi bila telah mencapai tujuannya.
mencapai tujuan-tujuan tertentu dan tidak digunakan lagi bila telah mencapai tujuannya.
b. Rencana
tetap ini merupakan pendekatan-pendekatan standar untuk menangani situasi yang
dapat diperkirakan dan terjadi berulang-ulang.
3.
Klasifikasi
Perencanaan
Ada lima dasar Pengklasifikasian perencanaan :
a. Bidang
fungsional, ini mencakup rencana produksi, rencana pemasaran, rencana keuangan
dan rencana personalia. Setiap faktor memerlukan tipe rencana yang berbeda
b. Tingkatan
organisasional, ini termasuk keseluruhan organisasi atau
Satuan-satuan kerja.
Satuan-satuan kerja.
c. Karakteristik
(sifat rencana), ini meliputi faktor kompleksitas, fleksibilitas, keformalan,
kerahasiaan, biaya, rasionalitas, kuantitas dan kualitas.
d. Waktu,
ini menyangkut rencana jangka pendek, rencana jangka menengah, dan rencana
jangka panjang.
e. Unsur-unsur
rencana, ini dalam wujud anggaran, program, prosedur, kebijaksanaan peraturan
dan sebagainya.
II. PENEMPATAN SDM DALAM ORGANISASI
KEWIRAUSAHAAN
A.
Sumber-sumber
Tenaga Kerja dan Tahapan Proses Seleksi
1.
Sumber-sumber
Tenaga Kerja
Ada dua sumber perolehan tenaga
kerja yaitu sumber intern dan sumber ekstern, tapi manajer lebih menyukai
perolehan dari sumber intern karena dapat memotivasi karyawan yang sudah ada,
tetapi juga manajer perlu mencari orang yang tepat dalam menduduki suatu posisi
agar pekerjaan dapat berjalan secara efektif dan efesien dari luar organisasi.
a.
Sumber
Intern
Ada tiga sumber penawaran intern, yaitu :
·
Penataran (Upgrading) yaitu dengan mendidik dan
memberi latihan.
·
Pemindahan (transferring) yaitu posisi yang
kurang disenangi ke posisi lain yang lebih memuaskan kebutuhan.
·
Pengangkatan (promoting) yaitu pengangkatan ke
jabatan yang lebih tinggi lagi.
b.
Sumber
Ekstern
Sumber ekstern penwaran tenaga kerja dapat
diperoleh antara lain dari lamaran pribadi yang masuk, organisasi karyawan,
kantor penempatan tenaga kerja, sekolah-sekolah, para pesaing, imigrasi dan
migrasi.
2.
Tahapan
Proses Seleksi
·
TAHAP 1
: PENERIMAAN PENDAHULUAN
Proses seleksi merupakan jalur dua arah.
Organisasi memilih para karyawan dan para pelamar memilih perusahaan. Seleksi
dimulai dengan kunjungan calon pelamar ke kantor personalia atau dengan
permintaan tertulis untuk aplikasi.
Bila pelamar datang sendiri, wawancara
pendahuluan dapat dilakukan. Ini akan sangat membantu dalam upaya menghilangkan
kesalahapahaman dan menghindarkan pencarian informasi dari sumber tidak resmi
(“jalan belakang”).
·
TAHAP 2
: TES-TES PENERIMAAN
Tes-tes penerimaan sangat berguna untuk
mendapatkan informasi yang relatif obyektif tentang pelamar yang dapat
dibandingkan dengan para pelamar lainnya dan para karyawan sekarang. Tes-tes
penerimaan merupakan berbagai peralatan bantu yang menilai kemungkinan padunya
antara kemampuan, pengalaman dan kepribadian pelamar dan persyaratan jabatan.
Agar tes dapat meloloskan para pelamar yang
tepat, maka ia harus valid. Validitas berarti bahwa skor-skor tes mempunyai
hubungan yang berarti (signifikan) dengan prestasi kerja atau dengan
kriteria-kriteria relevan lainnya.
·
TAHAP 3
: WAWANCARA SELEKSI
Wawancara seleksi adalah percakapan formal dan
mendalam yang dilakukan untuk mengevaluasi hal dapat diterimanya atau tidak
(acceptability) seorang pelamar. Pewawancara (interviewer) mencari jawab dua
pertanyaan umum. Dapatkah pelamar melaksanakan pekerjaan? Bagaimana kemampuan
pelamar dibandingkan dengan pelamar lain?
Wawancara mempunyai tingkah fleksibilitas
tinggi, karena dapat diterapkan baik terhadap para calon karyawan manajerial
atau operasional, berketerampilan tinggi atau rendah, maupun staf. Teknik ini
juga memungkinkan pertukaran informasi dua arah : pewawancara mempelajari
pelamar, dan sebaliknya pelamar mempelajari perusahaan.
·
TAHAP 4
: PEMERIKSAAN REFERENSI
Bagaimana tipe pelamar? Apakah pelamar adalah
pekerja yang dapat dipercaya? Bagaimana sifat-sifat atau kepribadian pelamar?
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, departemen personalia menggunakan
berbagai referensi.
Personal references-tentang karakter
pelamar-biasanya diberikan oleh keluarga atau teman-teman terdekat yang
ditunjuk oleh pelamar sendiri atau diminta perusahaan. Bila referensi
diserahkan secara tertulis, pemberi referensi biasanya hanya menekankan hal-hal
positif. Oleh karena itu, referensi pribadi pada umumnya jarang digunakan.
Employment references. Mencakup latar belakang
atau pengalaman kerja pelamar. Banyak spesifikasi personalia bersikap skeptis
terhadap referensi-referensi tersebut, karena dalam kenyatannya organisasi
sangat jarang untuk mendapatkan referensi yang benar.
·
TAHAP 5
: EVALUASI MEDIS
Proses seleksi ini mencakup pemeriksaan
kesehatan pelamar sebelum keputusan penerimaan karyawan dibuat. Pada umumnya,
evaluasi ini mengharuskan pelamar untuk menunjukkan informasi kesehatannya.
Pemeriksaan dapat dilakukan oleh dokter diluar perusahaan maupun oleh tenaga
medis perusahaan sendiri. Evaluasi medis memungkinkan perusahaan untuk menekan
biaya perawatan kesehatan karyawan dan asuransi jiwa, mendapatkan karyawan yang
memenuhi persayaratan kesehatan fisik untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu, atau
memperoleh karyawan yang dapat mengatasi stress fisik dan mental suatu
pekerjaan.
·
TAHAP 6
: WAWANCARA ATASAN LANGSUNG
Atasan langsung (penyelia) pada akhirnya
merupakan orang yang bertanggungjawab atas para karyawan baru yang diterima.
Oleh karena itu, pendapat dan persetujuan mereka harus diperhatikan untuk
keputusan penerimaan final. Penyelia sering mempunyai kemampuan untuk mengevaluasi
kecakapan teknis pelamar dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari pelamar
tentang pekerjaan tertentu secara lebih tepat. Atas dasar ini banyak organisasi
yang memberikan wewenang kepada penyelia untuk mengambil keputusan penerimaan
final.
Komitmen para penyelia pada umumnya akan semakin
besar bila mereka diajak berpartisipasi dalam proses seleksi. Partisipasi
mereka paling baik diperoleh melalui supervisory interview. Dengan mengajukan
serangkaian pertanyaan, penyelia menilai kecakapan teknis, potensi, kesediaan
bekerjasama, dan seluruh kecocokan pelamar. Wawancara ini berguna sebagai suatu
cara efektif untuk meminimumkan pertukaran karyawan, karena karyawan telah
dapat memahami perusahaan dan pekerjaannya sebelum mereka mengambil keputusan
untuk bekerja pada perusahaan.
·
TAHAP 7
: KEPUTUSAN PENERIMAAN
Apakah diputuskan oleh atasan langsung atau
departement personalia, keputusan penerimaan menandai berakhirnya proses
seleksi. Dari sudut pandangan hubungan masyarakat (public relations), para
pelamar lain yang tidak terpilih harus diberitahu. Departemen personalia dapat
mempertimbangkan lagi para pelamar yang ditolak untuk lowongan-lowongan
pekerjaan lainnya karena mereka telah melewati berbagai macam tahap proses
seleksi.
B.
Latihan
dan Pengembangan Serta Tehnik Yang Dilakukan Untuk Karyawan Lama dan Baru
Perusahaan-perusahaan
yang secara aktif menerapkan talent management merupakan perusahaan yang
berupaya secara lebih profesional dalam mengelola kualitas sumber daya manusia
perusahaan.
Istilah
talent management erat kaitannya dengan manajemen sumber daya manusia berbasis
kompetensi. Kompetensi yang diharapkan dari sumber daya manusia meliputi
kompetensi pengetahuan, keterampilan, pengalaman, berbagai karakter kepribadian
yang biasanya ditunjukkan oleh sebuah sikap kebiasaan yang muncul.
Talent
management biasanya meliputi tiga proses, diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Proses
pengembangan dan penguatan kompetensi karyawan baru pada saat awal masuk ke
perusahaan Talent management pada tahapan ini meliputi meliputi seleksi sumber
daya dari perusahaan, bagaimana cara-cara kreatif yang bisa dilakukan untuk
dapat menampung sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki kompetensi di
banyak hal.
b. Proses
pengembangan juga bisa dibantu langsung oleh pihak perusahaan melalui berbagai
kegiatan pelatihan dan pembekalan menyangkut kompetensi sumber daya manusia
yang baru diterima di perusahaan. Penyaringan sumber daya manusia yang
berkualitas dari awal bisa dilakukan salah satunya dengan cara memberikan iming-iming
imbalan gaji yang besar. Dengan cara ini diharapkan mampu menarik perhatian
pihak-pihak sumber daya manusia yang lebih berkompeten.
c. Upaya
memelihara serta mengembangkan sumber daya manusia yang memang sudah ada di
perusahaan Sumber daya manusia yang sudah ada di perusahan perlu terus
dikembangkan dan diarahkan agar mampu terus meningkat kualitasnya. Pengembangan
sumber daya manusia perusahaan menjadi salah satu tanggung jawab perusahaan.
Banyak cara yang bisa terus dilakukan untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang sudah ada, diantaranya dengan
memberi pembekalan pelatihan, melakukan evaluasi kinerja dan arah dan cara-cara
kreatif lain yang biasanya dilakukan oleh pihak perusahaan.
Upaya
mencari dan menarik sumber daya manusia yang memiliki kompetensi yang baik,
komitmen serta karakter kerja yang baik bagi perusahaan Untuk menjaga kualitas
sumber daya manusia sebuah perusahaan, maka perlu dilakukan upaya untuk
mencari, meningkatkan atau juga merekrut karyawan baru yang memiliki kompetensi
terbaik untuk bisa bekerja di sebuah perusahaan. Komitmen dan karakter kerja
yang baik dari seorang karyawan biasanya bisa diperoleh dari stok sumber daya
manusia atau karyawan lama perusahaan yang biasanya sudah cukup paham dengan
kondisi perusahaan. Bagi mereka yang memang memiliki kinerja dan komitmen yang
baik dalam bekerja, biasanya akan semakin mudah dimantapkan melalui upaya
komunikasi yang dilakukan oleh pihak perusahaan.
Talent
management juga dilakukan sebagai upaya untuk menghemat anggaran finansial
sebuah perusahaan. Perampingan jumlah karyawan perusahaan yang didasarkan pada
aspek komptensi, kualitas kerja, komitmen dan sebagainya akan menghemat
anggaran finansial perusahaan yang sedianya dialokasikan untuk menggaji
karyawan-karyawan perusahaan yang tidak produktif.
Langkah
untuk mengoptimalkan kinerja karyawan melalui strategi talent management
merupakan upaya cerdas untuk meningkatkan efektifitas sumber daya manusia
perusahaan sekaligus sebagai upaya pengelolaan dan penghematan anggaran
finansial sebuah perusahaan. Bekerja dengan jumlah karyawan sedikit yang
berkompeten akan lebih baik jika dibandingkan dengan jumlah karyawan yang
banyak namun minim kualitas.
Source : catatankuliahs2ku , belajarmanagement , mte2010-ti-usu-b , fitrialukita , mukti-meigyantoro